Jejak Orang Dalam di Balik Pembunuhan Maman Suherman, Susno Duadji: Bukti Ilmiah

Jejak Orang Dalam di Balik Pembunuhan Maman Suherman, Susno Duadji: Bukti Ilmiah

Kasus Pembunuhan MAHM: Tiga Temuan Baru yang Membuka Petunjuk

Kasus pembunuhan MAHM (9), putra dari Dewan Pakar PKS Kota Cilegon, Banten, Haji Maman Suherman, masih menjadi perhatian publik hingga saat ini. Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (16/12/2025) di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon. Kini, penyidik sedang memperluas investigasi berdasarkan tiga temuan baru yang bisa menjadi petunjuk penting dalam mengungkap pelaku.

1. Tidak Ada Satpam

Menurut Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, rumah mewah tempat kejadian perkara dihuni oleh delapan orang, termasuk keluarga korban dan pihak lain. Meski rumah tersebut dilengkapi dengan kamera pengawas, seluruh CCTV dalam kondisi tidak berfungsi. Kerusakan pada perangkat pengawas itu diketahui telah terjadi sekitar dua minggu sebelum insiden pembunuhan.

Selain itu, rumah besar milik politikus PKS tersebut juga tidak memiliki satpam pribadi. Fakta ini kini turut menjadi perhatian penyidik dalam mengungkap misteri kematian MAHM. Tanpa adanya pengawasan tambahan, kemungkinan besar pelaku bisa masuk dan melakukan aksinya tanpa terdeteksi.

2. ART Pulang

Petugas keamanan di kompleks perumahan, Sukir, mengatakan hanya ada dua asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah Maman Suherman. Namun, kedua ART itu diketahui sudah pulang sebelum kejadian pembunuhan. Salah satu dari mereka pulang pada pukul 11.00 WIB, sementara yang lainnya pulang sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut AKP Sigit Dermawan, tidak ada barang yang hilang di rumah tersebut setelah kejadian pembunuhan. Barang-barang berharga masih lengkap, tidak ada yang hilang. Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa motif pembunuhan bukanlah pencurian atau perampokan.

3. Pecat Pegawai

Kapolres Cilegon AKBP Martua Raja Silitonga mengatakan hingga kini belum menemukan pelaku. "Masih proses penyelidikan," katanya. Martua mengatakan pihaknya juga mendalami keterlibatan orang dekat. Pasalnya, Maman Suherman baru saja memecat empat pegawainya. "Masih dalam pendalaman (orang terdekat)," kata Martua.

Analisis Susno Duadji

Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, menyampaikan analisis terbarunya terkait kasus pembunuhan tersebut. Menurutnya, CCTV bukanlah satu-satunya bukti yang bisa digunakan oleh polisi dalam menyelidiki kasus ini. "Apa saja yang bisa diungkap dari perkara ini? Alat bukti saintifik yang kita telusuri dulu, karena alat bukti saintifik itu sangat penting, sebab alat bukti saintifik tidak bisa berbohong."

Susno menyarankan untuk mencari sidik jari di berbagai lokasi, seperti pintu, meja, dan alat yang digunakan. Jika tidak ditemukan sidik jari, bisa saja ditemukan di tempat-tempat sekitar situ yang merupakan peninggalan dari korban.

Selain itu, polisi juga bisa mengecek alat komunikasi, seperti Handphone atau HP para saksi hingga korban. "Di HP itu akan terlihat ada pembicaraan lewat WhatsApp, adakah pembicaraan lewat SMS, adakah pembicaraan lewat telepon dan lain-lain. Itu akan memberikan petunjuk," imbuh Susno.

Jika sidik jari dan penelusuran melalui alat komunikasi tadi tidak juga ditemukan petunjuk, Susno mengatakan polisi masih bisa melakukan penyelidikan melalui tes DNA untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan. "Satu lagi alat bukti yang juga tidak bisa dibantah adalah DNA, karena DNA ini bagi siapa yang pernah memasuki sekitar situ dan siapa yang pernah meninggalkan jejak, baik berupa hal yang sangat kecil pun itu bisa diungkap lewat DNA."

Kesimpulan

Dengan tiga temuan baru yang muncul, penyidik semakin yakin bahwa kasus ini memiliki motif yang kompleks. Dari tidak adanya satpam hingga keberadaan ART yang sudah pulang, serta pemecatan pegawai, semua fakta ini membuka jalan untuk mengungkap pelaku. Penyidik kini berupaya maksimal untuk menemukan kebenaran di balik misteri kematian MAHM.


0 Response to "Jejak Orang Dalam di Balik Pembunuhan Maman Suherman, Susno Duadji: Bukti Ilmiah"

Posting Komentar