Mubes NU Ciganjur Ajak Kembalikan NU ke Jemaah untuk Kesejahteraan Bangsa dan Alam

Musyawarah Besar Warga NU Berikan Seruan Moral untuk Kepemimpinan dan Kemaslahatan Bangsa

Musyawarah Besar (Mubes) Warga Nahdlatul Ulama (NU) yang diadakan di kediaman Gus Dur Ciganjur, Jakarta Selatan, menghasilkan seruan moral terkait dinamika yang terjadi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta berbagai isu kebangsaan lainnya. Dalam acara ini, berbagai masalah internal organisasi dan tanggung jawab sosial NU menjadi fokus utama.

Ketua Komisi Rekomendasi, Marzuki Wahid menyampaikan bahwa sebagai sebuah jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah, NU memiliki amanah besar untuk menjaga Islam yang menganut paham Ahlussunnah wal Jama’ah, memajukan kemaslahatan umat, serta melestarikan alam dan martabat manusia. Ia menilai bahwa dinamika PBNU belakangan ini telah mengalihkan energi NU dari khidmah utamanya seperti pemberdayaan umat, pendidikan, layanan sosial, penegakan keadilan, serta pengembangan SDM unggul.

Dari hasil Mubes Ciganjur, berikut adalah seruan moral yang disampaikan:

  1. Dukungan terhadap para masyâyikh dan syaikhât
    Mubes menyatakan dukungan penuh kepada para masyâyikh dan syaikhât, baik dalam jajaran Mustasyar PBNU maupun di pesantren. Mereka mendukung resolusi konflik yang dihasilkan oleh Musyawarah Kubro Alim Ulama dan Sesepuh NU di Lirboyo, termasuk pemulihan keteduhan organisasi dan pengembalian NU kepada jemaah demi kemaslahatan bangsa dan kelestarian alam. Mereka juga meminta pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk bersikap sam’an wa tha’atan demi menyelamatkan masa depan NU.

  2. Percepatan pelaksanaan Muktamar ke-35 NU
    Dalam rangka mencegah polarisasi dan menjaga stabilitas kepemimpinan, Mubes menyerukan percepatan pelaksanaan Muktamar ke-35 NU. Muktamar ini akan diselenggarakan dan disahkan oleh rais aam dan ketua umum mandataris muktamar ke-34 di Lampung, serta dilaksanakan oleh panitia muktamar yang direkomendasikan oleh Mustasyar PBNU. Jika tidak tercapai, maka akan diselenggarakan Muktamar Luar Biasa (MLB) sesuai AD/ART, dengan semua isu yang selama ini dipersoalkan dibahas dan diselesaikan di dalam Muktamar mendatang.

  3. Pemilihan pimpinan yang berintegritas
    Untuk membuka jalan lahirnya kepemimpinan baru yang mampu menjembatani perbedaan, Mubes menyerukan kepada muktamirin agar tidak memilih pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Mereka juga mendorong munculnya pimpinan yang berintegritas, berakhlak karimah, serta tidak memiliki konflik kepentingan dengan institusi lain.

  4. Penetapan jabatan rais aam dan ketua umum PBNU
    Jabatan rais aam dan ketua umum PBNU hendaknya ditetapkan melalui mekanisme kearifan para masyâyikh dan syaikhât secara partisipatoris dan berjenjang dari struktur paling bawah. Proses ini harus bersih dari politik uang dan intervensi pihak luar, serta mengutamakan pendekatan spiritual, musyawarah untuk mufakat, dan adab Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyyah.

  5. Tidak ada intervensi dari pihak luar
    NU telah terbukti mampu menyelesaikan masalahnya sendiri secara independen. Oleh karena itu, Mubes menyeru semua pihak untuk menjaga agar tidak terjadi intervensi dari pihak mana pun di luar NU, baik institusi negara maupun nonnegara.

  6. Program NU ke depan yang berpijak pada kekuatan jemaah
    Program NU ke depan harus menegaskan kembali independensi jam’iyyah, berpijak pada kekuatan jemaah, serta berprinsip mabâdi’ khaira ummah. NU harus menjadi ruang khidmah terbuka yang memberdayakan SDM unggul warga NU tanpa terkecuali dalam mewujudkan program.

  7. Kembalikan konsesi tambang kepada negara
    Untuk menjaga marwah dan independensi NU, konsesi tambang yang diberikan kepada NU agar dikembalikan kepada negara. Sikap ini sejalan dengan hasil Muktamar ke-33 di Jombang pada tahun 2015, yang menegaskan keharaman praktik pertambangan yang merusak lingkungan dan mengancam kemaslahatan masyarakat.

  8. Respons terhadap situasi kebangsaan dan kerakyatan
    Sebagai khidmah NU bagi bangsa, NU perlu segera merespons berbagai situasi kebangsaan dan kerakyatan dengan keberpihakan tegas kepada mustadl’afin. PBNU perlu mendesak pemerintah untuk menetapkan status bencana ekologi nasional di Sumatra dan menuntut pembebasan tahanan politik prahara Agustus 2025 serta masalah-masalah kerakyatan lainnya.

  9. Jaga ukhuwwah nahdliyyah dan kesantunan
    Mubes mengajak seluruh warga NU untuk tidak larut dalam ketegangan elite, senantiasa menjaga ukhuwwah nahdliyyah, merawat kesantunan, serta terus menjalankan khidmah masing-masing. Ketenteraman akar rumput adalah benteng keutuhan NU serta fondasi peradaban rahmatan lil ‘alamin, keadilan sosial, dan jihad lingkungan (fiqh al-bi’ah).

Mubes yang mengusung tema “Mengembalikan NU kepada Jemaah untuk Kemaslahatan Bangsa dan Kelestarian Alam” dirancang sebagai wadah bagi Nahdliyin yang merasa perlu bicara jujur tentang kondisi organisasi mereka saat ini. Forum ini disiapkan sebagai ruang aspirasi murni dari bawah, tanpa dukung-dukungan atau kubu-kubuan.

0 Response to "Mubes NU Ciganjur Ajak Kembalikan NU ke Jemaah untuk Kesejahteraan Bangsa dan Alam"

Posting Komentar